Dalam sistem pemerintahan presidensil yang kita anut, kekuasaan Presiden sangat penting menentukan bangsa lima tahun ke depan," kata politisi Partai Gerindra, Martin Hutabarat, kepada
Rakyat Merdeka Online, beberapa saat lalu (Selasa, 31/12).
Seharusnya apa yang diperhatikan masyarakat adalah apa komitmen seorang Capres terhadap NKRI, terhadap pluralisme bangsa, visinya terhadap pembangunan dan keseriusannya memberantas korupsi, serta kemampuannya memimpin bangsa Indonesia.
Hal itu, kata Ketua Fraksi Gerindra di MPR RI ini, masih belum terlambat untuk diperhatikan jelang pemilihan presiden yang tinggal 6 bulan lagi.
"Dalam persaingan global, seharusnya itulah yang penting harus ditonjolkan oleh partai-partai politik kepada publik dalam menjual seseorang yang dicalonkannya sebagai Capres 2014," katanya.
Martin menyoroti belakangan ini parpol-parpol berlomba mencalonkan orang menjadi Capres tanpa mempertimbangkan kemampuan dan rekam jejak Capres. Pencalonan Presiden seolah dianggap guyonan politik. Parpol sepertinya hilang kepekaan menyadari bahwa Capres yang diajukannya adalah Presiden untuk 250 juta penduduk.
"Yang dipilih adalah presiden untuk negara yang memiliki wilayah yang sangat luas dan mempunyai keberagaman budaya besar serta memiliki puluhan juta penduduknya yang masih menganggur. Seharusnya parpol serius memikirkan, bukan menjadikannya guyonan politik yang tidak lucu," tandas Martin.
[ysa]
BERITA TERKAIT: