Memasyarakatkan Wayang, Keris, dan Batik di Meksiko

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Sabtu, 14 Desember 2013, 12:19 WIB
Memasyarakatkan Wayang, Keris, dan Batik di Meksiko
wayang/net
rmol news logo Total sekitar 500 pengunjung tercatat mengunjungi pameran dan workshop "Indonesian World Heritage: Traditions, Myths and Living Cultures" yang ditutup pada Kamis (12/12) sore waktu setempat di Museum Cancilleria, Mexico City. Pengunjung yang mendatangi pameran dan workshop yang dibuka selama sembilan hari, dimulai sejak 3 Desember 2013, ini pun terlihat beragam. Mulai dari siswa-siswi Colegio de Indonesia Primaria-Secundaria Coacalco, mahasiswa Fakultas Hubungan Internasional Universitas Nasional Autonoma Mexico (UNAM), hingga masyarakat umum.

Para pengunjung tidak hanya melihat secara langsung benda-benda koleksi Museum Nasional Jakarta seperti Wayang, Keris, dan Batik. Tetapi pengunjung juga dapat mempraktekkan cara pembuatan benda-benda budaya yang telah masuk dalam Representative List of Intangible Heritage di UNESCO. Pasalnya, peragaan pembuatan ketiga warisan budaya ini dipresentasikan oleh para ahli di bidangnya. Untuk workshop Keris diwakili oleh Basuki Teguh dan Kristanto, Batik oleh Muswan Daromi, dan pengenalan Wayang oleh Amat Kusaini.

Ketiga bentuk warisan budaya yang dipamerkan Museum Nasional berjumlah total 62 benda yang terdiri dari 21 bilah keris, 23 wayang, dan 18 helai batik. Selain memamerkan benda-benda pusaka Indonesia, kegiatan yang diselenggarakan berkat kerjasama Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Kedutaan Besar Republik Indonesia di Mexico, Consejo Nacional la Cultura y las Artes dan Kementerian Luar Negeri Meksiko, ini juga menyajikan peragaan dan workshop terkait proses pembuatan ketiga warisan budaya Indonesia.

"Pameran sekaligus workshop ini diadakan untuk mengedukasi dan memperkenalkan budaya Indonesia kepada masyarakat Meksiko. Sekaligus menunjukkan uniknya cara pembuatan ketiga benda tersebut dan bagaimana tingkat kesulitannya," ucap Kepala Museum Nasional Jakarta, Intan Mardiana.

Dengan adanya pameran yang didukung dengan informasi melalui multimedia dan peragaan secara langsung, masyarakat Meksiko diyakini dapat memahami budaya Indonesia seutuhnya. Tidak hanya pengetahuan tentang benda, melainkan juga berbagai aspek terkait, khususnya berkaitan dengan tradisi, mitos, dan kehidupan ritual benda-benda tersebut.

"Pameran koleksi Museum Nasional Indonesia ini menampilkan warisan Indonesia yaitu Batik, Wayang, dan Keris. Selain pameran, kami juga ingin meningkatkan pengalaman budaya, sehingga pengunjung tidak hanya pasif mengamati tetapi sebaliknya datang kesini untuk terinspirasi dan berpartisipasi dalam budaya, dengan mengikuti sesi workshop pembuatan batik, keris dan wayang yang akan dibuka untuk umum sampai 12 Desember 2013," ucap Dubes RI Hamdani Djafar saat pidato pembukaan di Museum Cancilleria, Selasa (3/12). [ian]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA