Para pengunjung tidak hanya melihat secara langsung benda-benda koleksi Museum Nasional Jakarta seperti Wayang, Keris, dan Batik. Tetapi pengunjung juga dapat mempraktekkan cara pembuatan benda-benda budaya yang telah masuk dalam Representative List of Intangible Heritage di UNESCO. Pasalnya, peragaan pembuatan ketiga warisan budaya ini dipresentasikan oleh para ahli di bidangnya. Untuk workshop Keris diwakili oleh Basuki Teguh dan Kristanto, Batik oleh Muswan Daromi, dan pengenalan Wayang oleh Amat Kusaini.
Ketiga bentuk warisan budaya yang dipamerkan Museum Nasional berjumlah total 62 benda yang terdiri dari 21 bilah keris, 23 wayang, dan 18 helai batik. Selain memamerkan benda-benda pusaka Indonesia, kegiatan yang diselenggarakan berkat kerjasama Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Kedutaan Besar Republik Indonesia di Mexico, Consejo Nacional la Cultura y las Artes dan Kementerian Luar Negeri Meksiko, ini juga menyajikan peragaan dan workshop terkait proses pembuatan ketiga warisan budaya Indonesia.
"Pameran sekaligus workshop ini diadakan untuk mengedukasi dan memperkenalkan budaya Indonesia kepada masyarakat Meksiko. Sekaligus menunjukkan uniknya cara pembuatan ketiga benda tersebut dan bagaimana tingkat kesulitannya," ucap Kepala Museum Nasional Jakarta, Intan Mardiana.
Dengan adanya pameran yang didukung dengan informasi melalui multimedia dan peragaan secara langsung, masyarakat Meksiko diyakini dapat memahami budaya Indonesia seutuhnya. Tidak hanya pengetahuan tentang benda, melainkan juga berbagai aspek terkait, khususnya berkaitan dengan tradisi, mitos, dan kehidupan ritual benda-benda tersebut.
"Pameran koleksi Museum Nasional Indonesia ini menampilkan warisan Indonesia yaitu Batik, Wayang, dan Keris. Selain pameran, kami juga ingin meningkatkan pengalaman budaya, sehingga pengunjung tidak hanya pasif mengamati tetapi sebaliknya datang kesini untuk terinspirasi dan berpartisipasi dalam budaya, dengan mengikuti sesi workshop pembuatan batik, keris dan wayang yang akan dibuka untuk umum sampai 12 Desember 2013," ucap Dubes RI Hamdani Djafar saat pidato pembukaan di Museum Cancilleria, Selasa (3/12).
[ian]
BERITA TERKAIT: