Kemarin, buruh menemui Fraksi PDI Perjuangan. Mereka meminta agar difasilitasi bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo. Buruh menuntut UMP Rp 3,7 juta. "Ya biarin ajalah. Tahun politik kan ini," ujar pria yang akrab disapa Ahok ini singkat di Balaikota, Jakarta Pusat, Selasa (12/11).
Ahok menegaskan, Pemprov DKI Jakarta tetap berpatokan pada angka Kebutuhan Hidup Layak (KHL) disertai dengan 60 komponennya, yaitu sebesar Rp 2,2 juta untuk tahun 2014. Bila buruh mendakati DPRD untuk bernegosiasi, menurutnya sudah terlambat.
"Ya kan kalau DPRD mau bikin populer, bisa saja. Tapi kan patokan kita tetap KHL dari hasil survei," paparnya.
Ahok sadar, buruh dari provinsi lain di luar Jakarta, khususnya sekitar Ibukota, berharap UMP DKI Jakarta tinggi. Karena kalau UMP Jakarta tinggi, daerah tersebut juga meminta angka UMP yang tidak jauh berbeda.
Padahal menurutnya, Pemprov DKI justru berharap industri seperti pabrik garmen pindah dari Jakarta. Karena pekerja industri garmen lebih banyak berasal dari luar wilayah DKI.
"Sama saja kayak orang luar berharap UMP Jakarta tinggi supaya yang lain bisa ikut naik juga. Nah, tapi buat kita sendiri kita lebih suka naikkan UMP supaya industri garmen keluar dari Jakarta. Karyawan mereka bisa 100 ribu orang tetapi tidak ada yang dari Jakarta. Tapi (kenaikan) ini harus bertahap," tandasnya.
[zul]
BERITA TERKAIT: