Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo mengatakan bila pembangunan lorong ini memang khusus dibuat untuk pejalan kaki, khususnya kaum disabel. Dipastikan juga oleh Jokowi bila bangunan bawah tanah ini akan lebih teratur dari ruang bawah tanah di Singapura atau negara maju lainnya.
"Di sini lebih teratur nantinya. Ya tergantung masyarakatnya juga. Yang pasti, akan lebih teratur dari negara-negara lain, dan ramah terhadap warga disable. Kita sudah melihat negara lain yang bangun ini. Masa kita pengen dibelakangnya, ya kita mesti memperbaiki apa yang mereka punya,†kata Jokowi di Balaikota, Jakarta Pusat, Kamis (7/11).
Jokowi pastikan bila tahap awal pembangunan lorong ini akan dimulai di awal 2014 nanti. Dana yang akan digunakan berasal dari APBD DKI tahun 2014. Diperkirakan pembangunan akan selesai tahun 2016 mendatang.
"Pelaksanaannya awal tahun depan. Karena ini masih dimatangkan dulu rencananya dengan tata ruang bawah tanah. Kan rencananya pemanfaatan ruang bawah tanah akan difungsikan sebagai pertahanan dan lokasi evakuasi. Mudah-mudahan dua tahun rampung," ujarnya.
Karena belum memiliki Peraturan Daerah (Perda) Pemanfaatan Ruang Bawah Tanah, maka Jokowi akan menggunakan Peraturan Gubernur (Pergub) No. 167 Tahun 2012 tentang Ruang Bawah Tanah sebagai payung hukumnya.
"Kita pakai pergub saja, kalau nunggu perda kelamaan, kita tidak bisa membangun. Saat ini perda ruang bawah tanah sedang dalam proses pembahasan," tukasnya.
[rus]