Politikus Partai Demokrat Saeful Anwar menilai Tjipta berhak untuk menyampaikan temuan lembaganya. Namun, hal itu tidak akan berpengaruh pada ormas-ormas yang selama ini mendukung putra dari Sarwo Edhie tersebut.
"Kalau pengamat, kan (bicara) semaunya dia. Berbeda kalau pemimpin ormas yang bicara," kata Saeful yang juga Ketua Umum Aliansi Suara Rakyat saat berbincang dengan
Rakyat Merdeka Online di Gedung DPR, Senayan, Rabu (6/11).
Namun begitu, Saeful menjelaskan, pernyataan Tjipta itu justru bisa menjadi simpatik kepada peserta konvensi Partai Demokrat itu.
"Yah itu penilaian dari luar. Biar saja. Yang penting, itu buat cambuk agar rakyat tambah simpatik karena kejujuran dan ketegasan dan keberanian Pak Edi tidak diragukan lagi. Beliau duplikatnya Pak Sarwo Edi," pungkasnya.
Sebelumnya, LDB mempublikasikan hasil penelitian yang dilakukan dari 1 September sampai 25 Oktober lalu.
Menurut Tjipta, ada 11 nama yang paling sering muncul di survei bakal capres. Mereka adalah Prabowo Subianto, Aburizal Bakrie, Megawati Soekarnoputri, Joko Widodo, Gita Wiryawan, Anis Baswedan. Surya Paloh, Pramono Edhie Wibowo, Jusuf Kalla, Dahlan Islan dan Wiranto.
Hasilnya, Joko Widodo mempunyai nilai paling tinggi yaitu 85 poin. Sisanya secara berurutan adalah Jusuf Kalla (81), Prabowo Subianto (78), Anies Baswedan (75), Surya Paloh (73), Gita Wirjawan (70), Aburizal Bakrie (68), Wiranto (67), Dahlan Iskan (65), Megawati Soekarnoputri (63) dan Pramono Edhie Wibowo (63).
[zul]
Partai Demokrat tidak memperdulikan hasil survei "Siapa Capres yang Berkomunikasi Politik Paling Bagus?" yang dipublikasi Lembaga Demokrasi Bertanggungjawab (LDB). Temuan lembaga asuhan pakar komunikasi politik, Tjipta Lesmana itu menempatkan Jenderal (Purn) Pramono Edhie Wibowo di urutan buntut. 
BERITA TERKAIT: