Namun, untuk renegosiasi yang biasanya selesai dilakukan 2 sampai 3 tahun harus bisa diperpendak menjadi kurang dari sebulan. Dengan begitu, pembangkit listrik bisa dibangun dalam waktu 1 sampai 1,5 tahun.
Begitu disampaikan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), DR. Rizal Ramli, dalam Economics Challenge di Metro TV, Senin malam (14/10).
"Tetapi memang kelakuan pejabat kita kerjanya bikin susah, bukan bikin gampang. Kalau renegosiasi dipercepat, di Medan bisa dipercapat, listrik tidak usah mati. Di Sulsel jam ini (listrik) sedang mati, tidak perlu mati," ujarnya.
Selain itu, menurut Rizal Ramli yang merupakan Menteri Kordinator Perekonomian era Pemerintah Abdurrahman Wahid, perlunya mengganti solar dengan batubara untuk menggerakkan pembangkit listrik yang ada. Selain penggunaan solar berbiaya mahal, pembangkit listrik dengan menggunakan batubara juga perlu dibuat karena batu bara sangat melimpah di Indonesia.
"Kalau itu dilakukan, PLN tidak perlu disubsidi karena cost membangun listrik menjadi murah. Pengusaha pun senang karena energi cost pengusaha turun," imbuhnya.
[dem]
BERITA TERKAIT: