Saran Kadin untuk Atasi Krisis Listrik

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Senin, 14 Oktober 2013, 22:49 WIB
rmol news logo Salah satu cara yang bisa dilakukan agar krisis pasokan listrik bisa diatasi adalah dengan renegosiasi listrik swasta.

Namun, untuk renegosiasi yang biasanya selesai dilakukan 2 sampai 3 tahun harus bisa diperpendak menjadi kurang dari sebulan. Dengan begitu, pembangkit listrik bisa dibangun dalam waktu 1 sampai 1,5 tahun.

Begitu disampaikan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), DR. Rizal Ramli, dalam Economics Challenge di Metro TV, Senin malam (14/10).

"Tetapi memang kelakuan pejabat kita kerjanya bikin susah, bukan bikin gampang. Kalau renegosiasi dipercepat, di Medan bisa dipercapat, listrik tidak usah mati. Di Sulsel jam ini (listrik) sedang mati, tidak perlu mati," ujarnya.

Selain itu, menurut Rizal Ramli yang merupakan Menteri Kordinator Perekonomian era Pemerintah Abdurrahman Wahid, perlunya mengganti solar dengan batubara untuk menggerakkan pembangkit listrik yang ada. Selain penggunaan solar berbiaya mahal, pembangkit listrik dengan menggunakan batubara juga perlu dibuat karena batu bara sangat melimpah di Indonesia.

"Kalau itu dilakukan, PLN tidak perlu disubsidi karena cost membangun listrik menjadi murah. Pengusaha pun senang karena energi cost pengusaha turun," imbuhnya. [dem]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA