Begitu diutarakan Nabil saat berbicara dalam Majelis Umum PBB pada Sabtu (28/9).
"Timur Tengah baru tidak akan terwujud tanpa memastikan hak
keamanan," seru Fahmy seperti dilansir dari
Global Times (Minggu, 29/9).
Ia juga menyerukan kepada negara-negara di wilayah Timur Tengah yang belum menandatangani atau meratifikasi konvensi internasional tentang senjata pemusnah massal untuk segera melakukannya sebelum akhir tahun ini.
Dalam kesempatan tersebut, Fahmy juga menyoroti konflik menahun antara Israel dan Palestina yang menjadi fokus permasalahan di negara Timur Tengah, termasuk Mesir.
"Masalah Palestina tetap menjadi sumber utama ketegangan di wilayah kami," kata Fahmi.
"Mesir akan terus mendukung hak rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri, dan membentuk sebuah negara merdeka dan berdaulat, dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya," katanya.
Pada situasi Mesir sendiri, lanjut Fahmy,semua orang Mesir diundang untuk berpartisipasi dalam semua tahap proses politik selama mereka berkomitmen untuk menolak kekerasan dan terorisme, dan tindakan penghasutan.
[wid]