"Menenangkan keprihatinan internasional adalah kepentingan kita karena senjata atom bukan bagian dari kebijakan republik Islam," kata Zarif sebagaimana dilansir
AFP (Sabtu, 7/9).
"Ada dua prinsip dalam domain nuklir, pertama dan terutama, menghormati hak-hak kami dalam hal teknologi nuklir, terutama pengayaan uranium. Selanjutnya, kami juga akan meredakan kekhawatiran nternasional mengenai program (nuklir)," Zarif mengatakan.
Ia menambahkan, kepentingan negaranya saat ini adalah menghilangkan ambiguitas mengenai program nuklir yang sedang dibangunnya.
Pernyataan Zarif muncul setelah pembicaraan telepon dengan kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Catherine Ashton, yang menekan Iran untuk menghentikan pengayaan uranium.
Zarif juga mengatakan kepada Ashton bahwa jika ada kemauan politik untuk menyelesaikan permasalahan ini, khususnya mengenai hak-hak nuklir Iran, pihaknya siap untuk bergerak maju.
Negara-negara Barat dan Israel mencurigai bahwa program nuklir Iran adalah upaya untuk memproduksi senjata atom.
Namun, Iran menampik tudingan tersebut. Menurut mereka, pengayaan uranium dan pembangunan reaktor ditujukan bagi jalan damai seperti penghasil energi, serta riset medis dan ilmiah.
[ysa]
BERITA TERKAIT: