Demikian disampaikan Direktur Bina Pelaksanaan Wilayah II Ditjen Bina Marga Kementerian PU, Winarno, dalam sebuah diskusi di Warung Daun Cikini, Jakarta, Sabtu (20/7). Dengan kondisi itu, dia membantah ada tradisi "proyek Lebaran" di kementeriannya. Menteri PU, Djoko Kirmanto, sendiri pernah menegaskan bahwa pengerjaan dan perbaikan jalan tidak hanya berlangsung setiap kali Idul Fitri untuk kebutuhan arus mudik dan arus balik.
"Lebaran ini bergeser terus tiap tahun. Maka itu tidak akan ada proyek Lebaran karena misalnya Lebaran nanti bergeser ke Januari, secara logika tendernya saja belum dimulai. Jadi tak ada kaitan antara Lebaran dengan penanganan jaringan jalan. Penanganan itu berlangsung sepanjang tahun," tegasnya.
Khusus jelang hari Lebaran, Kementerian PU berhadapan dengan aktivitas masyarakat yang luar biasa intensitasnya dari h-7 sampai h+7. Tantangan besarnya adalah bagaimana melakukan pekerjaan ini pada saat masyarakat sedang sibuk-sibuknya.
"Jalan ini dikerjakan bertahap dan harus siap, serta tidak membahayakan pengguna jalan. Jangan kesannya kami mengebut pekerjaan, padahal kami berusaha supaya tidak ada pekerjaan yang mengganggu arus lalu lintas," terangnya meluruskan.
Lalu, pernahkah ada pekerjaan yang tuntas sebelum bulan Ramadhan berlangsung?
"Ada yang sebelum Lebaran bisa kami selesaikan , tapi kalau pekerjaan besar seperti pembongkaran jembatan bisa jadi selesai setelah lebaran karena butuh agak lama. Bisa melewati beberapa tahun anggaran," ucapnya.
[ald]
BERITA TERKAIT: