Begitu disampaikan Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), Ismed Hasan Putro, saat memberikan pembekalan kepada 186 orang berpangkat Kolonel TNI Angkat Darat pada acara Corporate Management Training, Pembekalan Karir Kedua, dengan tema menjadi Wira Usaha dan Professional, di Garuda Indonesia Training Center, Jakarta, kemarin.
Dalam ceramahnya, Ismed sengaja memberikan materi tersebut berdasarkan tantangan bangsa Indonesia saat ini adalah ketahan pangan nasional yang cukup rawan. Ismed memberikan semangat tentang pentingnya membangun budaya ke wirausaha khususnya usaha di bidang ketahanan pangan.
Ismed menganjurkan kepada para peserta untuk mampu memanfaatkan peluang tersebut sekaligus mampu meningkatkan ketahanan pangan dalam negeri. Sungguh ironi apabila Indonesia harus menggantungkan kebutuhan pokoknya melalui impor. Kebutuhan pokok yang masih diimpor tersebut adalah kedelai, gula, daging sapi, garam dan lainnya.
"Indonesia memiliki sumber daya alam dan manusia luar biasa yang tidak dimiliki oleh bangsa lain," katanya.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, kata dia, sesuai dengan potensi yang dimiliki, RNI telah merintis mengembangkan usaha di bidang peternakan sapi terintegrasi, penjualan gula ritel dan pengembangan kedelai, pengembangan perkebunan sawit, dan lainnya. Pada kesempatan tersebut, Ismed menawarkan untuk berbisnis gula, plasma sawit, daging sapi kepada para peserta.
Salah seorang peserta menyarankan agar mengembangkan komoditi di daerah perbatasan sekaligus berfungsi untuk ketahanan keamanan serta mempercepat pengembangan sebagai solusi terbatasnya ketersediaan lahan. Ismed merespon positif saran tersebut dan mengharap agar ada tindaklanjut, baik dari Kementerian BUMN selaku pemegang saham maupun pimpinan TNI.
[dem]
BERITA TERKAIT: