"Seringkali orang beranggapan pemerintahan Ikhwanul Muslimin dijatuhkan, saya katakan ini tidak benar. Yang dijatuhkan itu adalah pemimpin Mesir yang sah pilihan rakyat," kata anggota Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid di gedung DPR Jakarta, Kamis (4/7).
Dia menengarai, munculnya penolakan terhadap Presiden Morsi lantaran dia tidak hanya didukung oleh Ikhwanul Muslimin saja, tetapi juga dari partai-partai sekuler lainnya. Hal ini yang kemudian menimbulkan permasalahan.
"Mestinya apapun yang dibangun secara demokrasi biarlah semuanya berjalan sesuai konstitusi," kata Hidayat.
Anggota Komisi VIII DPR itu memastikan, partainya tidak memiliki hubungan apapun dengan Ikhwanul Muslimin atau partai lain di luar negeri. Karena, secara prinsip, PKS merupakan parpol yang ada di Indonesia dan menggunakan hukum Indonesia untuk menghadirkan negara yang adil, makmur dan sejahtera di dalam NKRI.
Lebih jauh, kata Hidayat, PKS hanya menjalin komunikasi dengan partai lain di luar negeri. Seperti Partai UMNO di Malaysia, Partai Buruh di Australia, dan masih banyak lagi.
"Jadi, kalau PKS punya hubungan kerjasama atau komunikasi ya kami memiliki komunikasi dengan partai yang bukan di Mesir saja, kita punya komunikasi dengan partai politik di seluruh dunia," tegasnya.
[ysa]
BERITA TERKAIT: