Menurut Menko Perekonomian Hatta Rajasa, kemajuan investasi di KEK Sei Mangkei sangat pesat, banyak investor terkemuka yang datang. Ia memperkirakan, dalam 20 tahun mendatang nilai investasi di KEK Sei Mangkei dapat meningkat hingga Rp 46 triliun. Untuk mendukung investasi tersebut, pemerintah mendukung dengan berinvestasi pada pengembangan infrastruktur wilayah sebesar Rp 2,7 trilliun.
Perkiraan nilai investasi senilai Rp 46 triliun dengan rincian sebagai berikut, Rp 38 triliun untuk zona industri, Rp 5,5 triliun untuk zona logistik, dan Rp 2,5 triliun untuk pengembangan kawasan dan zona pariwisata. Pembentukan KEK Sei Mangkei dapat mendorong pertumbuhan Sumatera Utara yang kaya akan potensi Sumber Daya Alam.
Menurut Hatta Rajasa seperti dilansir dari
pu.go.id, wilayah Sumatera Utara memiliki kekayaan sumber daya alam dan air yang luar biasa. Dicontohkannya, Danau Toba memiliki luas permukaan air lebih dari 110.000 hektar. Dari Danau Toba bisa mengandalkan sumber daya air berkelanjutan yang mencapai 3,5 miliar meter kubik setiap tahunnya. Kemudian, di pesisir Pantai Timur Sumatera Utara, terdapat enam Wilayah Sungai. Salah satunya adalah Wilayah Sungai Bah Bolon yang menjadi sumber daya penting bagi keberlanjutan KEK Sei Mangkei, Kuala Tanjung dan aktifitas sosial-ekonomi lain di wilayah tersebut.
Untuk menciptakan akses konektifitas baik pergerakan barang dan manusia, pemerintah membangun infrastruktur jalan. Dalam kesempatan tersebut, diresmikan Bendung dan Irigasi Sei Ular yang terletak di Kabupaten Deli Serdang dan Serdang Bedagai. Bendung dan Irigasi Sei Ular telah dioperasikan sejak akhir tahun 2012 dan berfungsi untuk mengairi daerah persawahan sekitar 18.500 ha.
Bendung dan Irigasi Sei Ular dibangun oleh Balai Wilayah Sungai Sumatera II dengan anggaran senilai Rp 384 miliar dan dibiayai dari pinjaman Japan International Cooperation Agency (JICA). Dengan tersedianya infrastruktur ini, diharapkan dapat tercipta peningkatan produksi padi dan peningkatan efisiensi sehingga dapat mendukung program ketahanan pangan.
Selain itu seperti dikutip dari
MedanBagus.com, Hatta Rajasa optimis masuknya Simalungun di megaproyek MP3EI akan akan menambah sektor lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Sebab, dengan diluncurkannya berbagai proyek, termasuk hilirisasi komoditas unggulan Sumut, akan membutuhkan lapangan kerja dalam jumlah yang tidak sedikit.
''Manfaat bagi Simalungun tentu sangat luas. Bahkan akan berimbas terhadap wilayah-wilayah di sekitarnya. Hal yang paling nyata terlihat adalah masalah penciptaan lapangan pekerjaan,'' katanya di Simalungun, (Rabu, 3/7).
Selain lapangan kerja, Ketua Umum PAN itu yakin pertumbuhan ekonomi Simalungun dan Sumut akan melaju pesat dengan syarat, pemerintah setampat memberi kemudahan untuk para investor yang ingin berinvestasi.
Acara tersebut dihadiri oleh Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, Menteri Perindustrian MS Hidayat, Menteri Perhubungan EE Mangindaan dan Dirjen Bina Marga Djoko Murjanto mewakili Menteri Pekerjaan Umum, Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho serta pejabat setempat.
[rsn]
BERITA TERKAIT: