"Jika Gubernur DKI memang serius mau bikin pekan hiburan rakyat silahkan bikin saja, tanpa harus mengorbankan Jakarta Fair di Kemayoran," ujar Ketua Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB), H Tatang Hidayat SH, seperti tertulis dalam keterangan pers yang diterima redaksi, Selasa (25/6).
"Dengan dibuat pameran di Monas kemaren, terus-terang saya merasa sayang, merasa prihatin juga, karena Monas jadi acak-acakan seperti itu. Monas ini ikon Indonesia, jadi jangan dirusak juga," katanya.
Tatang setuju jika Pemprov DKI Jakarta akan rutin menyelenggarakan even pesta rakyat untuk merayakan HUT DKI. Hanya saja even tersebut jangan sampai mengorbankan hal-hal yang sudah bersifat ikonik seperti Jakarta Fair Kemayoran. Oleh karena itu dia mengusulkan agar Jokowi membuat pesta rakyat jangan di Monas, tetapi disebar di lima wilayah DKI Jakarta, termasuk di Kepulauan Seribu.
"Kalau Jokowi benar-benar mau serius memberi hiburan kepada masyarakat Jakarta, maka bikin aja pesta rakyat di lima wilayah Jakarta, termasuk Pulau Seribu. Siahkan dibikin, orang dia punya kewenangan kok, ga usah kebanyakan berpolemik, kerjakan aja," katanya.
Menurutnya jika Jakarta memiliki pesta rakyat di lima wilayah serta memiliki Jakarta Fair yang terbesar di JIExpo Kemayoran, maka akan semakin menarik minat masyarakat dari luar daerah dan bahkan dari manca negara untuk berkunjung. Bagi kepentingan LKB sendiri keberadaan pesta rakyat di lima wilayah DKI Jakarta juga sangat positif karena bisa memberdayakan lebih banyak lagi pelaku seni dan budaya Betawi.
Dijelaskan, tugas LKB adalah menfasilitasi pelaku seni dan budaya Betawi, agar mereka bisa memanfaatkan berbagai kegiatan itu untuk melakukan pertunjukan. Produk seni dan budaya ini bisa berupa seni pertunjukan, kerajinan, kuliner, dan lain-lain.
"Kalau pesta rakyat ada di lima wilayah berarti kemungkinan seniman dan budayawan Betawi yang terlibat akan lebih banyak lagi. Keterlibatan produk budaya juga akan lebih banyak lagi dan ini sangat menguntungkan bagi masyarakat Betawi," katanya.
[dem]