Ketua Presidium IPW Neta S Pane mengatakan, pergantian yang harus dihadapi Polri dalam waktu dekat adalah pergantian Wakapolri Nanan Sukarna yang akan pensiun Juli 2013, bukan pergantian Timur Pradopo yang masa pensiunnya masih Februari 2014. Artinya, Polri harus mempersiapkan calon Wakapolri lebih dulu baru kemudian mempersiapkan calon Kapolri.
"Kalau pun akan ada pergantian Kapolri diperkirakan di akhir 2013," kata dia kepada
Rakyat Merdeka Online, Minggu (16/6).
Neta mengatakan sangat naif Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah gembar gembor akan mengganti Kapolri padahal eksekusi pergantiannya masih lama. Hal itu sama artinya Presiden sudah menghancurkan moralitas kerja, wibawa, dan psikologis Kapolri.
"Bukan mustahil Kapolri diremehkan bawahannya sampai penggantian terjadi. Padahal selama ini, rencana pergantian baru diumumkan presiden beberapa saat menjelang pelaksanaan mutasi, sehingga moralitas kerja Kapolri tetap terjaga," ungkap Neta.
Dari isu yang beredar ada banyak nama yang masuk bursa calon Kapolri. Namun IPW berharap Polri memfokuskan diri terlebih dahulu pada pergantian Wakapolri hingga mampu menempatkan perwira terbaiknya di sana. Setelah itu baru memproses pergantian Kapolri.
Desakan pergantian Kapolri, Neta menilai, sepertinya berkaitan dengan manuver mafia proyek. Sebab sampai saat ini ada tiga proyek besar yang belum disetujui Kapolri sehingga mafia proyek tidak bisa mengeruk keuntungan, yakni proyek police backborn 2 senilai Rp 1,2 triliun, proyek Jarkom senilai 39 juta dolar AS, dan proyek pemanfaatan optimalisasi untuk penguatan sarana prasarana Polri (POUPSP) 2013 senilai Rp 1,8 triliun.
"Desakan penggantian Kapolri telah dipolitisasi pihak-pihak tertentu yang sudah tidak sabar ingin menjadi Kapolri," kata Neta menganalisa.
[dem]
BERITA TERKAIT: