Justru Nazaruddin yang Nilep Duit Kongres Demokrat

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Sabtu, 08 Juni 2013, 00:13 WIB
Justru Nazaruddin yang <i>Nilep</i> Duit Kongres Demokrat
nazaruddin/ist
rmol news logo . Anggota Komisi V DPR RI, Umar Arsal dikorek penyidik KPK soal sumber dana pemenangan Anas Urbaningrum menjadi Ketua Umum Partai Demokrat dalam kongres di Bandung yang berlangsung tahun 2010 lalu. Kepada penyidik Umar menjelaskan jika dana didapatkan murni dari dukungan dari kader demokrat yang diistilahkannya "arus bawah".

Umar, dalam pemeriksaan tadi juga mengaku ditanya penyidik soal apakah Anas Urbaningrum tahu mengenai sumber dana pemenangannya. Umar bilang Anas selaku calon sama sekali tak mengetahui asal duit patungan dari kader-kader demokrat yang mendukungnya saat itu.

"Sebagai pengantin (Anas Urbaningrum) tidak pernah tahu. Itu dari wilayah masing-masing," kata Umar ketika dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (7/6) malam.

Umar menegaskan bahwa kongres itu sama sekali tak menggunakan uang dari Permai Group, perusahaan milik M Nazaruddin. Justru, Umar malah menuding Nazaruddin yang saat itu menjabat sebagai Bendum Demokrat menilep duit patungan dari arus bawah.

"Nazaruddin yang nilep duit patungan," tekan dia.

Umar sendiri sebenarnya sudah merampungkan pemeriksaan sejak pukul 18.00 WIB. Tapi, dia mengaku tidak enak terhadap Gubernur Riau, Rusli Zainal. Sebab, menguat isu yang bersangkutan akan ditahan sehingga paling ditunggu-tunggu oleh para awak media. Karenanya, dia lebih memilih untuk mindik-mindik saat Rusli dicegat oleh awak media sekitar pukul 20.35 tadi.

"Prinsipnya sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) saya mendukung supaya proses hukum Hambalang berjalan cepat. Apa yang saya ketahui dan lihat sudah diungkapkan agar dapat membantu KPK," terang dia.

Umar Arsal diketahui adalah salah seorang tim pemenangan Anas Urbaningrum sebagai Ketua Umum Partai Demokrat dalam Kongres tahun 2010 yang diselenggarakan di Bandung. Nah, dalam kongres itu diduga mengalir uang korupsi Hambalang yang diberikan oleh bos Permai Group, M Nazaruddin. Nazaruddin yang saat itu menjabat sebagai Bendum Partai Demokrat itu saat ini statusnya sudah menjadi terpidana.

Sementara bekas Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum sudah menjadi tersangka penerimaan hadiah atau janji terkait skandal korupsi Hambalang. [sam]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA