Kepastian tersebut disampaikan anggota Staf Khusus Presiden bidang Luar Negeri Teuku Faizasyah. Dia mengatakan, setiap orang berhak mengeritik rencana pemberian penghargaan tersebut karena hal itu bagian dari demokrasi. Tapi perlu dilihat ACF adalah organisasi independen. Kajian dan penilaian penganugerahaan atas dasar pertimbangan mereka.
"Apresiasi diberikan secara utuh kepada keberhasilan Bapak Presiden membangun kesejahteraan rakyat, memajukan demokrasi, dan menciptakan kawasan yang stabil," kata Teuku kepada wartawan di Jakarta, Jumat (17/5).
"Beliau juga tercatat sebagai salah satu negarawan yang memajukan dialog antar-peradaban dan kebudayaan," sambung dia.
Mantan Jurubicara Deplu itu mengatakan, penghargaan telah melalui proses penilaian yang sangat panjang, kurang lebih sejak September tahun lalu.
"Silakan yang berkeberatan menanyakan proses penilaian kepada institusi pemberi penghargaan," demikian Faizasyah.
Rencananya, penghargaan negarawan dunia 2013 atau "World Statesman Award" diberikan kepada Presiden SBY pada 30 Mei 2013, di sela-sela kunjungan ke New York, Amerika Serikat, dalam rangka melaporkan hasil pertemuan panel tingkat tinggi pembangunan pasca-2015 kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa.
[dem]
BERITA TERKAIT: