"Seharusnya Demokrat menjadikan caleg sebagai penambahan basis suara," ungkap pengamat politik Rico Marbun kepada
Rakyat Merdeka Online pagi ini (Rabu, 1/5).
Namun yang terjadi justru sebaliknya. Karena terlalu 'pede' dengan figur SBY, Demokrat sepertinya abai. Tak heran, banyaknya caleg yang berasal keluarga Presien RI tersebut.
"Justru ini mempersempit jangkar suara bagi partai. Lalu ada efek negatif citra," sambung akademisi Universitas Indonesia ini.
Karena itu, masih kata Rico, konvensi untuk menjaring calon presiden yang digagas SBY sebagai simbol partai terbuka menjadi lenyap dengan sendirinya. "Karena kenyataan adanya dominasi hubungan kekeluargaan dari pengurus hingga caleg," imbuhnya.
Apakah itu berarti Demokrat menggelar konvensi karena tak ada keluarga SBY yang layak untuk capres? "Memang Demokrat dengan tidak bisa majunya lagi SBY sebagai presiden, boleh dikatakan kehabisan tokoh," jawab Rico.
[zul]
BERITA TERKAIT: