Seorang jurubicara militer Israel, Letnan Kolonel Peter Lerner, mengatakan bahwa mereka memang berhak menembak pesawat tak berawak tersebut karena mendekati wilayahnya. Pesawat tak berawak tersebut terbang pada ketinggian sekitar 6.000 kaki dan telah dipantau oleh Israel selama sekitar satu jam sebelum dihancurkan menggunakan rudalnya.
Sementara Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, sempat melihat pesawat tak berawak tersebut dari arah Lebanon saat ia sedang berada di helikopter militer untuk pergi ke sebuah acara di Israel Utara.
Sesaat setelah sampai di tempat tujuannya, di desa Druze, Israel Utara, Netanyahu dalam sebuah pidatonya mengatakan, "Saya melihat ini (pesawat tak berawak Lebanon) merupakan upaya yang melanggar perbatasan. Kami akan terus melakukan apa yang diperlukan untuk mempertahankan keamanan warga Israel," kata Netanyahu sebagaimana dikutip
Reuters (Jumat, 26/4).
Sejauh ini, belum diketahui siapa yang mengirim pesawat itu. Namun muncul dugaan bahwa pesawat itu merupakan pesawat tak berawak Hizbullah Lebanon.
[ysa]
BERITA TERKAIT: