BTN Gandeng Perusahaan China untuk Kembangkan Usaha Pertambangan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Sabtu, 13 April 2013, 20:19 WIB
BTN Gandeng Perusahaan China untuk Kembangkan Usaha Pertambangan
rmol news logo . Untuk meningkatkan dan memajukan usaha pertambangan minyak dan batubara di Indonesia, PT Biidznillah Tambang Nusantara (BTN) dan BTN Power Malaysia bekerjasama dengan China Machinery Engeering Corporation (CMEC).

Kerjasama ini tertuang dalam MoU yang ditandatangani di Jakarta (Sabtu, 13/4), oleh Dirut BTN Indonesia, KH Thoha Yusuf Zakariya; Dirut BTN Power Malaysia, Nasaruddin Muhammad dan Vice General CMEC, Cao Yu Ezun. Disamping itu hadir juga tokoh masyarakat M Maftuh Basyuni Brigjen (Purn) RAH Purnomo, serta pengasuh Pondok Pesantren Al-Islah Bondowoso yang juga pendiri PT BTN KH Muhammad Ma'shum. Sedangkan dari pihak CMEC disamping vice general, hadir juga sekretaris Kok Cheng Chan.

CMEC merupakan sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di China yang memiliki kemampuan teknik dan keuangan untuk menangani bidang permesinan, pekerjaan kontraktor serta menyediaan peralatan berat dalam bidang bidang pertambangan dan perkebunan. Sampai saat ini perusahaan ini telah bekerjasama dengan 150 negara di dunia.

Cao Yu Ezun mengatakan bahwa CMEC bersedia bekerjasama dengan PT BTN karena Indonesia mempunyai potensi yang sangat besar dalam banyak hal. Selain itu, orang Indonesia sangat baik dan Indonesia dengan China seperti saudara yang mempunyai hubungan sejarah yang amat panjang.

Ia mengatakan, dalam sekor perminyakan hal-hal yang dikerjakan adalah minyak dan gas yang terdiri dari kilang minyak yang dapat dihitung sekitar  300.000 barel per hari, serta tanki minyakdengan kapasitas kurang lebih  2 juta metrik tondan sebuah kompleks petrokimia  dengan ukuran 1 x600 MW superkritis pembangkit listrik dengan energy batubara yang terletak di  2.000 hactares tanah di Jawa Timur.

Sementara Thoha Yusuf Zakariya mengatakan, studi kelayakan untuk kilang minyak mentah telah selesai dilakukan dan untuk menyelesaikan disektor hilir akan bekerjasama dengan dengan CMEC yang menyediakan mesin dan peralatan serta teknologi proses untuk kilang. Perkiraan keuangan untuk  pembangkit listrik dengan ukuran  1 X 600 MW akan diselesaikan dalam bulan depan.

"Biaya pengembangan proyek migas terintegrasi diperkirakan sebesar 10 miliar dolar AS," kata dia, sambil mengatakan bahwa sebuah paket investasi telah bekerja di perkebunan kelapa sawit yang diusulkan dari 11.374 hektar di pulau Saram Timur, Maluku,  yang akan disediakan oleh PT BTN  serta  CMEC memasok peralatan untuk ekstraksi dan pemurnian minyak sawit.

Di sektor pertambangan, kedua pihak telah sejak tahun lalu memulai diskusi dengan AURECON Indonesia untuk menyediakan manajemen sevice tambang untuk PT BTN Indonesia untuk konsesi-konsesi tambang batu bara di Kalimantan dengan CMEC menyediakan mesin pertambangan dan peralatan dan BTN Power Malaysia memasok sekitar 5,5 juta metrik ton batubara per tahun di bawah tahun 30-kontrak pasokan batubara untuk diusulkan 1 X 600 MW superkritis batubara berbahan bakar pembangkit listrik di Pekan, Pahang Negara, Malaysia. Para pihak juga akan melihat ke peluang di sektor lain di Indonesia kurang dengan utama dalam sektor pembangkit listrik. [ysa]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA