Karena itu, SBY menyiapkan alternatif kedua dengan mencoba menempatkan adik kandung Ibu Negara Ani Yudhoyono itu sebagai calon wakil presiden.
Pengamat politik Universitas Indonesia Rico Marbun kepada
Rakyat Merdeka Online pagi ini Selasa (9/4), mengungkapkan itu saat dimintai pendapat atas pernyataan SBY Sabtu malam lalu. Saat itu SBY berharap Presiden 2014 berasal dari sipil. Sedangkan untuk wakil presiden, dari kalangan eks militer kalau memang tidak ada dari sipil.
"Mungkin SBY ingin mencarikan tempat bagi Pramono Edhie dan sekaligus mencarikan pasangannya. Bisa jadi SBY cukup sadar bahwa popularitas Pramono Edhi terbatas. Sehingga dia ingin menempatkan posisi Pramono sebagai cawapres," ujar Rico.
Apalagi, sambungnya, dengan mengusung konvensi, SBY berharap ada orang luar Demokrat yang bisa digadang-gadang kemudian disandingkan dengan Pramono, yang akan memasuki pensiun Mei mendatang.
"Sebab dengan style SBY menjalankan KLB, saya pikir SBY menganggap tidak ada kader Demokrat yang cukup sreg di hati SBY sebagai calon presiden," tandasnya.
"Pada saat yang sama, komentar SBY bahwa capres bukan militer untuk mengganjal sekaligus merendahkan daya tawar kandidat militer lainnya seperti Prabowo, Wiranto, Endriartono, bahkan bisa juga orang dekatnya Djoko Suyanto," demikian Rico.
[zul]
BERITA TERKAIT: