"Nggak lah, itu terlalu spekulatif," kata Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon kepada
Rakyat Merdeka Online (Jumat, 5/6).
Sebelumnya, penilaian itu disampaikan pengamat sosial-politik Syahganda Nainggolan. Salah satu capres yang pernah memimpin Kopassus adalah Letjen (Purn) Prabowo Subianto, capres Partai Gerindra.
Menurut Fadli melanjutkan keterangannya, 11 oknum anggota Kopasuss yang menyerang Lapas dan mengakibatkan empat tahanan tewas adalah satu kesalahan, yang harus dipertanggungjawabkan.
"Dan mereka dengan ksatria mengakui perbuatan dan siap menanggung akibatnya. Jadi saya kira sudah selesai. Hukum memang harus ditegakkan," sambung orang dekat Prabowo ini.
"Jadi kalau (disebut penyerangan itu) mempengaruhi seseorang, nggak adalah. Itu analisa yang terlalu dibuat-buat. Saya kira nggak ada kaitan," tandasnya.
Yang jelas, sambung intelektual muda ini, pihaknya sangat prihatin atas peristiwa tersebut. Karena penyerangan itu satu tindakan yang tak bisa dibenarkan.
"Tapi harus jadi refleksi kenapa kok mereka senekad itu. Artinya ada kebuntuan dalam proses hukum kita. Mungkin hukum dianggap lemah dan mereka melakukan
justice. Tapi bukan berarti itu pembenaran. Nggak boleh main hakim sendiri. Tapi sudah jelas kasusnya ya, mereka siap mempertanggungjawabkan, mereka akan menghadapi hukum, hukum harus ditegakkan," katanya lagi.
Bagaimana tanggapan Prabowo atas keterlibatan Kopassus dalam penyerangan Lapas tersebut?
"Saya belum ketemu dia. Tapi kira-kira sikapnya seperti yang sudah saya kasih itu. Artinya tetap penegakan hukum dan lain-lain," ungkapnya.
[zul]
BERITA TERKAIT: