Anggota Komisi III DPR Bambang Soesatyo berharap, temuan dan putusan akhir Komite Etik diharapkan tidak membuat perpecahan di internal pimpinan lembaga antirasuah tersebut.
"Saya berharap keputusan Komite Etik KPK harus mendorong atau menciptakan soliditas atau kekompakan di antara pimpinan KPK," jelas Bambang kepada
Rakyat Merdeka Online (Jumat, 29/3).
"Keputusan Komite Etik harus dapat menghindari terjadinya gesekan atau bibit perpecahan di antara pimpinan KPK," sambung politikus vokal dari Partai Golkar ini.
Pada Jumat pekan lalu, Ketua Komite Etik, Anies Baswedan, menerangkan pihaknya menemukan fakta-fakta pelanggaran kode etik yang dilakukan di level pimpinan KPK. "Tidak ada unsur tindak pidana, tapi menyangkut kode etik pimpinan," terangnya.
Abraham Samad pun meradang. Rabu dua hari lalu dia dia menuding ada pihak yang dengan sengaja ingin menggoyangnya lewat kasus bocornya sprindik. "Kebocoran Sprindik adalah skenario untuk menjatuhkan dan membungkam saya," kata Samad.
Tapi kemarin (Kamis, 28/3), jurubicara KPK Johan Budi menegaskan upaya kudeta itu tak ada. Dia pun prihatin atas pernyataan Samad tersebut. "Sebagai staf KPK, saya prihatin dengan kondisi seperti ini. Sebagian besar pegawai KPK pasti juga prihatin dengan kondisi ini," kata Johan Budi dalam jumpa pers di kantornya.
Tak hanya itu, Johan juga menjelaskan, Komite Etik baru akan mengumumkan pelaku pembocoran draf Sprindik Anas Urbaningrum pada pekan depan.
"Jadi sampai hari ini Komite Etik belum memutuskan apapun. Jadi sebaiknya semua pihak menghindari spekulasi-spekulasi yang justru bisa melemahkan KPK itu sendiri," kata Johan Budi, mengutip penjelasan Ketua Komite Etik, Anies Baswedan.
[zul]
BERITA TERKAIT: