"Kasus ini tidak mudah terungkap secara transparan. Apalagi akan menangkap pelaku-pelaku
original-nya," katanya kepada
Rakyat Merdeka Online (Jumat, 29/3).
Tak hanya itu, Mustofa menyatakan, jangan harap kasus itu penyerangan yang sinyalir melibatkan anggota TNI tersebut bisa diungkap secara cepat.
"Karena di korp TNI ada semacam
esprite de corps (semangat kekompakan) yang luar biasa sesama korp. Sehingga apabila benar pelakunya oknum TNI, mereka akan saling menutupi. Juga, Polri tidak akan berani melewati batas kewenangannya untuk masuk ke teritorial TNI," imbuh Mustofa.
Salah satu biang keruwetan kelambatan penyelesaian kasus ini, ujar Mustofa, karena para pimpinan kesatuan, atau pucuk-pucuk pimpinan para pelaku, kemungkinan sama-sama ingin ini terjadi dan lakukan hukum jalanan menurut persepsi mereka sendiri.
Karena itu, agar supaya cepat terungkap, hanya satu cara. Yaitu, membiarkan kasus ini menguap dan mencopot pimpinan masing-masing pimpinan kesatuan yang diduga membiarkan anak buahnya terlibat secara sengaja pada kasus itu.
"Pencopotan pimpinan elit kesatuan, akan membuat efek jera, setidaknya dalam waktu dekat," demikian Mustofa.
[zul]
BERITA TERKAIT: