"Hasil survei antar lembaga survei saja beda-beda, apalagi respondennya hanya 1.200-an dari pemilih sekitar 171 juta jiwa. Biarlah survei dengan hasilnya," ujar Ketua DPP PD Andi Nurpati kepada
Rakyat Merdeka Online, Senin (25/3).
Partai Demokrat, kata Nurpati, tetap menyerahkan pilihan kepada rakyat yang jauh lebih mayoritas dari pada lembaga survei.
"Berkaca dari pengalaman Pemilukada DKI Jakarta, yang Foke (Fauzi Bowo) surveinya paling tinggi terus (dari Joko Widodo), tapi faktanya nggak menang," ungkap mantan Komisioner KPU ini.
Tambah dia, apalagi pemilu masih setahun lagi. Artinya masih ada waktu yang panjang untuk meningkatkan elektabilitas Partai Demokrat. "Dan sangat mungkin terjadi perubahan-perubahan," tandasnya.
Inilah hasil survei LSN yang dirilis kemarin. Elektabilitas PDIP 20,5 persen; Golkar 19,2 persen; Gerindra 11,9 persen; Hanura 6,2 persen; NasDem 5,3 persen; PKS 4,6 persen; Demokrat 4,3 persen; PAN 4,1 persen; PKB 4,1persen, PPP 3,4 persen, PBB 0,4 persen; dan PKPI 0,2 persen.
[zul]
BERITA TERKAIT: