Kedaulatan Pangan akan Memperindah Kibaran Sang Saka Merah Putih

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Selasa, 19 Maret 2013, 08:07 WIB
Kedaulatan Pangan akan Memperindah Kibaran Sang Saka Merah Putih
ilustrasi
rmol news logo Pemerintah mesti sigap dan tegas mengambil langkah-langkah dan tindakan solutif, baik yang sifatnya jangka pendek mapun jangka panjang, terkait meroketnya harga bawang merah dan bawang putih dan hal ini sekaligus untuk mengantisipasinya terjadi lagi di kemudian hari.

Anggota Komisi IV DPR M. Djafar Hafsah menjelaskan, yang mendesak untuk dilakukan pemerintah adalah memperketat keran impor serta memperhitungkan waktu panen bawang merah yang akan dilaksanakan nanti agar tidak merugikan petani.

"Mengintensifkan operasi untuk mencegah dan memberantas aksi penimbunan oleh para spekulan dan importer nakal. Temuan terhadap timbunan bawang merah dan bawang putih agar segera dimasukan ke pasar," jelasnya pagi ini (Selasa, 19/3).

Pemerintah harus memberikan sanksi tegas terhadap para spekulan maupun importir nakal. Untuk ini pemerintah dapat menjerat dengan menggunakan UU 18/2012 tentang Pangan. Seseorang dengan sengaja melakukan penimbunan dan menyebabkan harga pangan tinggi dan merugikan masyarakat, dapat diberikan sanksi administrasi, denda dan pidana. Tindakan tegas ini penting untuk memberikan efek jera.

"Karena bawang putih merupakan komoditi yang 90%-95% bergantung pada impor, maka segera diatur tata niaganya," ungkap mantan Ketua Fraksi Demokrat ini.

Sementara untuk solusi jangka panjang dan berkelanjutan, pemerintah perlu melakukan sinkronisasi dan up date data produksi dan data konsumsi bawang putih dan bawang merah untuk merumuskan kebijakan produksi yang tepat.

"Teknologi penanganan pasca panen terutama teknologi penyimpanan dingin untuk menyerap hasil panen petani saat over produksi bawang merah yang dapat digunakan sebagai penyangga," bebernya.

Selanjutnya, peran Bulog mesti ditingkatkan dan dioptimalkan sebagai alat pemerintah dalam menjaga ketersediaan pangan termasuk bawang merah dan bawang putih. Memastikan ketersediaan lahan yang memadai untuk produksi bawang merah nasional. Dengan produktifitas 10 ton per hektar bawang merah, ketersediaan lahan 150.000 hektar hasil produksinya akan memenuhi kebutuhan nasional.

"Melaksanakan riset dan pengembangan teknologi untuk menghasilkan varietas bawang putih yang dapat tumbuh optimal di Indonesia," ungkapnya.

Djafar mengingatkan, persoalan ini menjadi petanda nyata bagi kita semua untuk tidak bermain-main dengan persoalan pangan. Hal ini sekaligus imperative untuk mewujudkan kedaulatan pangan sebagai pilar penting dan mendasar untuk menopang kedaulatan bangsa. "Jika pangan berdaulat, bawang merah dan bawang putih akan semakin memperindah kibaran sang saka merah putih," tandasnya. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA