Ke-21 tentara Filipina itu disandera oleh kelompok pemberontak yang melawan Presiden Suriah Bashar Assad di Dataran Tinggi Golan, perbatasan Suriah Selatan dan Israel, pada Rabu lalu (6/3) Setelah bernegosiasi, para tentara itu kemudian dibebaskan pada Sabtu kemarin(9/3) di perbatasan Yordania.
Sebagaimana dilansir
Associated Press (Minggu, 10/3), jurubicara militer Filipina, Kolonel Arnulfo Burgos, mengatakan bahwa janji pemerintah untuk membantu misi Penjaga Perdamaian PBB merupakan komitmen global. Di saat yang sama, Filipina jua akan meningkatkan jumlah pasukan.
Sebelumnya, seorang mayor angkatan darat Filipina juga sempat ditangkap di Dataran Tinggi Golan pada Januari lalu oleh pemberontak anti-Assad.
PBB sendiri sudah melaporkan sejumlah insiden di zona Golan. PBB sudah menempatkan pasukan penjaga perdamaian sejak 1974 untuk mengawasi perjanjian gencatan senjata antara Suriah dan Israel.
[ysa]
BERITA TERKAIT: