Stafsus Presiden: Pemerintah Concern Hilangkan Distorsi Ekonomi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Selasa, 26 Februari 2013, 22:44 WIB
Stafsus Presiden: Pemerintah <i>Concern</i> Hilangkan Distorsi Ekonomi
rmol news logo Staf khusus Presiden bidang Ekonomi dan Pembangunan, Firmanzah, tegaskan pemerintahan SBY konsisten menghapuskan berbagai distorsi di bidang ekonomi, sehingga perekonomian riil tumbuh di kantong-kantong produksi rakyat.

"Sudah banyak yang dilakukan para menteri ekonomi, termasuk yang terbaru menyiapkan Bulog  mengantisipasi bila terjadi ekses terhadap kebijakan memperkuat ketahanan pangan dalam  negeri dalam stok pangan," kata Firmanzah di Jakarta, Selasa (26/2).

Dia juga menunjuk kebijakan yang dikeluarkan Kementan dan Kemendag melarang  impor hortikultura. Selain itu, lanjut bekas Dekan FE-UI tersebut, yang tak kalah  pentingnya menyiapkan berbagai infrastruktur perhubungan dan logistik di berbagai daerah.

"Karena faktor transportasi dan logistik ini menjadi kendala mengangkut produksi yang dihasilkan dari kantong-kantong produksi rakyat," imbuhnya.

Secara umum, kata Firmanzah lagi, pertumbuhan ekonomi yang terjadi juga memberikan indeks positif terhadap meningkatnya kesejahteraan masyarakat, dimana Produk Domestik Bruto (PDB) atau nilai pasar semua barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara pada periode tertentu  meningkat dari sekitar Rp 7.440 triliun (2011) menjadi Rp 8.224 triliun (2012), inflasi terjaga  dibawah 5 persen, pertumbuhan ekonomi 6,3 persen. Begitu juga dengan total realisasi investasi  mencapai Rp 321 triliun dimana 47 persen merupakan produk manufaktur.

Karena itu, kata dia, pertumbuhan ekonomi memberikan pertumbuhan struktur produksi menggembirakan. Sebagai misal, berdasarkan data tahun 2011 ekonomi tumbuh 6,5 persen, sedangkan  produk manufaktur tumbuh 6,7 persen. "Jadi, memang terjadi perubahan  struktur produksi. Meskipun soal ini memang musti dilakukan hilirisasi agar sektor hulunya mengikuti," terangnya.

Dia juga menilai demokratisasi yang berjalan sejak tahun 1999 dengan berbagai dinamika yang terjadi,  berhasil meningkatkan kepercayaan investor. Karena tiga kali Pemilihan Umum ditambah dengan ratusan pemilihan umum yang aman, memberikan daya tarik tersendiri bagi investor menginvestasikan dananya, selain India dan RRC.

Bahkan, kata Firmanzah mengkonfirmasi, kalangan UMKM  Jepang dalam waktu dekat akan merelokasi bisnisnya ke Indonesia. "Beberapa sudah masuk, dan akan diikuti lagi oleh gelombang migrasi UMKM Jepang, karena struktur biaya di negaranya sudah terlalu mahal," terangnya.

Menurut dia, sekalipun dikategorikan UMKM, tapi dari skala produksi dan permodalan di Jepang jauh berbeda dengan di Indonesia. Karena, UMKM Jepang memiliki kategori permodalan Rp100 miliar ke atas. "Nah, masuknya mereka tentu kita sambut baik, karena bisa memperbesar skala produksinya di sini," terangnya.

Firmanzah juga mengungkapkan optimisme berkembangnya perekonomian di Indonesia, dimana terlihat dalam waktu dekat Kementerian Perhubungan akan membuka lagi 130 rute pesawat terbang baru dari berbagai penjuru di Indonesia.

"Ada banyak korelasi positif  terkait juga dorongan pemerintah pusat  melalui alokasi Dana Alokasi Umum dan khusus,  serta program perekonomian kerakyatan dan regulasi yang mendorong perkembangan daerah," pungkasnya.[fer]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA