Demikian disampaikan anggota Timwas Century Hendrawan Supratikno dalam rapat Timwas dengan Dirut Bank Mutiara di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (17/10).
Dalam laporan keuangan yang dibacakan Dirut Bank Mutiara, Muryono, diambil alih LPS dan berganti nama menjadi Bank Mutiara sejak 3,5 tahun, bank ini mencatat banyak tren positif. Sebelumnya pada tahun 2008, neraca laba bersih bank ini tercatat minus Rp 7,2 triliunn. Namun hanya dalam waktu satu tahun, keuntungannya mencapai Rp 265 miliar di tahun 2009. Selain itu, saat ini, aset yang berkembang milik bank Mutiara menyentuh angka Rp 14,2 triliun.
Namun bagi Hendrawan, hal ini justru mengkhawatirkan. Ia takut Muryono Cs ini dianggap jadi tukang sulap korporat.
Hendrawan pun meminta bahwa kewajibannya direksi Bank Mutiara bukan hanya untuk menyelesaikan persoalan keuangan, tapi juga permasalahan politik yang bisa mempengaruhi harga jual bank ini.
"Jadi, harus ada legal audit, agar investor nanti punya pandangan yang baik," jelasnya.
[arp]