Demikian disampaikan Wakil Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga Mauladi dalam perbincangan dengan
Rakyat Merdeka Online, Selasa (9/10).
"Arsiteknya (bentrok KPK-Polri) adalah hati para pimpinan KPK dan Polri yang tidak berwatak negarawan. Kalau ada perbedaan penafsiran dalam memahami peraturan perundang-undangan, sebaiknya dikomunikasikan secara internal antar lembaga," kata Ketua DPP PAN ini.
Kalau perbedaan penafsiran itu diwacanakan di publik, maka yang rugi adalah lembaga negara penegak hukum sendiri. "Mereka seharusnya sinergis, koordinatif dan tidak boleh menegasi satu dengan lainnya," sambungnya lagi.
[arp]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: