Demikian disampaikan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Soeparno, pada upacara serah terima jabatan Komandan Korps Marinir di Lapangan Apel Bhumi Marinir, Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (12/9).
KSAL mengajak Marinir ikut mencermati perkembangan situasi kemanan global, dimana batas-batas wilayah suatu negara masih menjadi sengketa antar negara yang berkepentingan, termasuk di negara kesatuan RI yang berwujud negara kepulauan.
"Banyak pulau-pulau di negara kita yang berbatasan langsung dengn negara-negara tetangga. Tidak menutup kemungkinan akan menimbulkan konflik di masa yang akan datang seperti yang telah terjadi di perbatasan Ambalat," ujarnya.
Aksi terorisme di berbagai wilayah Indonesia, juga mesti jadi perhatian Korps Marinir. Di dalam struktur organisasinya, Marinir mempunyai satuan anti teror Detasemen Jala Mengkara yang tidak menutup kemungkinan akan dilibatkan dalam menanggulangi aksi-aksi teror di tengah masyarakat.
"Selain itu, saya menegaskan kembali untuk senantiasa memelihara disiplin kesatuan sampai pada tingkat yang paling tinggi, agar terhindar dari tindakan-tindakan yang merugikan dan menyakiti hati rakyat. Sehingga, citra Korps Marinir yang kita banggakan tetap terjaga di mata masyarakat mengingat medan penugasan yang selalu dekat dengan rakyat," kata KSAL.
[jbc/ald]
BERITA TERKAIT: