Menurut Walikota Padang, Fauzi Bahar museum ini akan didirikan di lokasi bekas kantor PDAM. Namun ini sifatnya sementara karena tahun depan akan dipindahkan ke balai kota, dalam bentuk yang permanen.
"Dengan adanya museum ini, akan banyak manfaatnya, antara lain sebagai dokumentasi sejarah, pendidikan, laboratorium pengembangan teknologi dan pemberdayaan masyarakat," kata Fauzi di Padang, Jumat (7/9).
Museum itu tetap mencirikan khas dan kultur Kota padang yang menjadi pusat pendidikan, kebudayaan dan serta tujuan wisata.
"Museum ini akan diisi foto-foto gempa 2009, baju korban gempa dengan bercak darah dan beberapa benda yang merupakan bukti terjadinya gempa di Sumbar, termasuk buku-buku dan tulisan terkait gempa dahsyat tersebut," kata Fauzi Bahar.
Ia menambahkan, museum yang berada di bekas kantor PDAM itu akan digunakan untuk peringatan ketiga gempa bumi 30 September 2012.
"Kita akan mengundang pihak keluarga korban gempa untuk memperingati bencana itu di museum gempa bekas kantor PDAM Padang," katanya.
Menurutnya, tugu gempa bumi yang berada di kawasan Museum Aditiawarman akan diperluas. Nama-nama korban gempa yang belum tercatat akan ditambah.
"Semua nama korban gempa belum tercatat akan ditulis di tugu gempa," katanya.
Ia mengatakan, untuk mengantisipasi jika terjadi bencana di masa mendatang, Pemerintah Kota Padang telah mengusulkan pembangunan 127 shelter atau hunian sementara ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
"Shelter yang akan dibangun itu nantinya berada di tempat-tempat seperti sekolah, masjid, kampus, kantor pemerintah, pasar raya, dan Lanud Tabing," kata Fauzi Bahar.
[ant/arp]
BERITA TERKAIT: