Menjelang putaran kedua pemilihan gubernur DKI Jakarta yang akan digelar 20 September mendatang suhu politik di Jakarta semakin memanas. Amat disayangkan bila dua kandidat yang lolos ke putaran kedua tidak dapat menjaga situasi Jakarta agar tetap aman dan kondusif.Direktur Eksekutif Jakarta Policy Centre (JPC) Yahya Abdul Habib, khawatir putaran kedua akan menjadi menjadi arena adu domba.
"Jakarta sebagai ibukota wajib dijaga bersama. Janganlah pesta demokrasi lima tahunan ini merusak tatanan kehidupan bermasyarakat kita yang heterogen," katanya kepada Rakyat Merdeka Online, Sabtu sore tadi (25/8).
Dia mengingatkan Jakarta adalah miniatur Republik Indonesia. Karena itu semua pihak, wa bil khusus para kandidat dan pendukungnya, wajib menyukseskan pilkada dengan menjaga persatuan antar sesama warga.
"Kami mengimbau seluruh warga Jakarta agar tidak mudah terpancing dan melakukan hal-hal yang merugikan kita semua. Mari jaga persatuan walau beda pilihan. Sesungguhnya kitalah, rakyat yang memegang kedaulatan tertinggi untuk dapat melahirkan kepemimpinan di DKI Jakarta ini," demikian Habib. [guh]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: