Kubu pendukung Joko Widodo dan Basuki T. Purnama diminta untuk tidak mempolitisasi kebakaran di Jakarta yang beberapa kali terjadi belakangan ini. Kali ini permintaan itu datang dari salah seorang Staf Khusus Presiden, Andi Arief. Menurut Andi Arief, beberapa kebakaran yang terjadi akhir-akhir ini adalah bencana. Tidak elok rasanya bila bencana serta korban bencana digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan politik jangka pendek.
"Masih banyak isu lain yang bisa diangkat dalam kampanye," ujar Staf Khusus Presiden bidang Bantuan Sosial dan Bencana (SKP BSB) ini kepada Rakyat Merdeka Online. Pernyataan Andi Arief ini disampaikan sebagai tanggapan terhadap politisasi kebakaran yang dilakukan kubu pendukung Jokowi dan Ahok.
Menurut Andi Arief, yang perlu didengarkan publik adalah strategi penanganan bencana yang dimiliki semua kandidat.
Sampai saat ini, sebut Andi Arief, dirinya belum melihat ada kandidat gubernur Jakarta yang berani terang-terangan kampanye konsep persiapan Jakarta menghadapi, misalnya, kemungkinan gempa di sekitar Selat Sunda yang bisa menggetarkan Jakarta.
"Saya berharap dua kubu menjawab keingintahuan masyarakat Jakarta mengenai hal itu (potensi gempa Selat Sunda yang merembet ke Jakarta). Ini ancaman nyata dan jangan pernah dianggap main-main," demikian Andi Arief. [guh]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.