Tapi, testimoni Antasari lewat wawancara dengan salah satu stasiun televisi berita itu dianggap belum terlalu jelas. Meskipun sudah ada pelurusan dari pengacara Antasari, mantan Ketua KPK itu diminta menjelaskan sendiri dengan lebih gamblang apa yang terjadi saat rapat terbatas di Istana.
"Pak Antasari harus membuka secara utuh apa saja yang dibicarakan di dalam sidang kabinet itu. Lalu arahannya (Presiden) seperti apa. Karena dengan arahannya maka bisa dilihat apakah SBY terlibat atau tidak dalam perkara besar itu," ujar politisi PDI Perjuangan, TB Hasanuddin, kepada Rakyat Merdeka Online, Sabtu (11/8).
Kalau Antasari tidak transparan, maka dia bisa dituduh menyebar fitnah kepada presiden dan tindakan itu tidak baik di tengah era keterbukaan saat ini. Kalau Antasari tidak juga terbuka pada publik, arah pukulan politik akan berbalik kepadanya karena dianggap ikut menyembunyikan kasus sehinga kasus itu cuma menjadi legenda karena tiap orang yang tahu seluk beluknya tak menjelaskan utuh.
"Pak Antasari boleh saja minta perlindungan fisik kepada lembaga yang berwenang untuk jaminan keamanan dia setelah membuka kasus. Tapi lebih penting lagi mintalah dukungan politik dari rakyat," jelasnya.
[ald]