Sangat mungkin, adegan dramatis pemborgolan itu sangat memukul jiwa Ketum Generasi Muda (Gema) MKGR berusia 29 tahun itu. Bukan tak mungkin, hal itu bisa membuat Fahd nekad 'bernyanyi' mengenai bagaimana cara dia mencari mitra (pejabat pemda/bupati) dan kepada siapa saja dana yang diperolehnya itu dialirkan.
Sumber yang dekat dengan Fahd mengatakan, akses Fahd ke pejabat-pejabat pemda adalah berdasar rekomendasi petinggi Ormas MKGR dan Golkar. Tanpa rekomendasi itu, tidak mungkin pejabat pemda bisa diyakinkan. Begitupula kalangan pengusaha yang menjadi pengijon, harus diyakinkan dengan jaminan petinggi, baru mau membayar dana ijon suatu proyek. Kapasitas Fahd sebagai pribadi belum terlalu meyakinkan.
Kemana saja dana mengalir setelah negosiasi 'jual beli' proyek sukses dieksekusi di Banggar? Apakah dana itu lari ke petinggi dan biaya program organisasi?
Penangkapan Fahd yang sangat demonstratif dikabarkan membuat banyak petinggi MKGR dan Golkar ketar ketir, khawatir Fahd akan membuka semua rahasia karena tidak tahan tekanan yang diterima akibat penahanan yang menghancurkan masa depannya.
Petinggi MKGR dan Golkar pantas khawatir Fahd akan mencontoh Nazaruddin membuka semua rahasia karena dia merasa 'dikhianati'.
Tokoh senior Golkar, Zainal Bintang, ketika dihubungi, mengatakan, sangat masuk akal jika banyak petinggi MKGR dan Golkar yang kebakaran jenggot. Bintang menduga Fahd tidak kerja sendirian. Tentang banyak dana yang dikucurkan Fahd untuk program organisasi, Bintang mengatakan, itu bisa saja terjadi.
"Tapi saya bukan pengurus harian lagi, jadi nggak punya bukti," kata Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Ormas MKGR itu kepada
Rakyat Merdeka Online, Minggu malam (29/7).
Mantan wartawan senior itu mempersilakan media sendiri yang menelusuri kabar kongkalikong itu. Ketika ditanyakan, apa saja yang akan dilakukan TPM (Tim Panca Moral), selaku salah seorang penggagas, Bintang mengaku gemas dan malu.
Tim Panca Moral yang dipimpinnya akan mengambil langkah drastis untuk ikut menggulung koruptor yang berkedok sebagai politisi.
"Kami akan bantu KPK memberi data-data dan juga akan minta masukan dari KPK," ujarnya.
[arp]
BERITA TERKAIT: