Ahok Angkat Bicara Soal Politisi Kutu Loncat

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Minggu, 29 Juli 2012, 19:09 WIB
Ahok Angkat Bicara Soal Politisi Kutu Loncat
ahok/ist
rmol news logo Fenomena kutu loncat bukan barang baru di dunia politik Indonesia. Tercatat nama beken seperti Ruhut Sitompul, Dede Yusuf, Ali Mochtar Ngabalin dan Basuki Tjahaja Purnama pindah partai. Ruhut pindah dari Partai Golkar ke Partai Demokrat. Dede Yusuf pindah dari PAN ke Partai Demokrat, Ali Mochtar Ngabalin pindah dari PBB ke Partai Golkar dan Basuki Tjahaja Purnama pindah dari Partai Golkar ke Partai Gerindra.

Lalu, bagaimana komentar Ahok, panggilan Basuki Tjahaja Purnama soal ini?

"Saya kira, kalau orang jadi kutu loncat politik demi memperkaya diri dan keluarga jelas tidak boleh. Tetapi kalau seorang kader meninggalkan partainya karena tidak sejalan dalam mensejahterakan rakyat jelas, ya harus dilakukan," katanya kepada Rakyat Merdeka Online, Minggu (29/7).

Karena, sambungnya, setiap politisi harusnya setia kepada cita-cita proklamasi bukan kepada partai.

"Jadi apakah kita harus bertahan dipartai yang ditinggalkan rakyat?" katanya yang masuk putaran kedua Pilkada DKI Jakarta sebagai cawagub ini.

Sebelumnya, Ahok adalah anggota DPR RI asal Fraksi Partai Golkar. Namun belakangan, ia keluar dari partai berlambang pohon beringin itu. Ahok diminta keluar karena melawan keputusan partai yang mengusung Alex Noerdin-Nono Sampono, sementara dirinya ngotot ingin nyalon cawagub. Ia kemudian masuk menjadi anggota Partai Gerindra. Di partai ini, ia kemudian menjadi calon wakil gubernur DKI Jakarta dan berpasangan dengan Joko Widodo, kader PDI Perjuangan. [arp]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA