Sementara Model United Nations (MUN) sendiri adalah konferensi sidang PBB, dimana peserta atau delgasi bertindak sebagai perwakilan dari sebuah negara dalam konferensi tersebut. Para peserta juga diharapkan untuk berdiplomasi dan berdiskusi mengenai isu yang sedang dibahas dengan memperhatikan kepentingan negaranya.
JMUN 2012 kali ini diikuti lebih dari 200 peserta dari SMA dan berbagai universitas di tanah air dan luar negeri yang diselenggarakan di Universitas Bakrie pada tanggal 9-13 Juli 2012 lalu. Para peserta kemudian dibagi keempat komite, yaitu UNFCCC (United Nations Framework Convention on Climate Change), General Assembly, Security Council dan European Union.
Dalam JMUN 2012 juga ada Green Workshop, yang diharapkan bisa memberikan edukasi agar para pemuda bisa memberikan yang terbaik untuk menjaga alam dan lingkungan dalam rangka mengurangi pemanasan global yang dilanjutkan dengan penanaman pohon pada 13 Juli di Kebun Binatang Ragunan.
Tema lingkungan dan pemuda yang diangkat kali ini bertujuan untuk mengajak kaum muda agar berperan aktif dalam pembangunan yang berkelanjutan dan mengingat 2012 menjadi sesi pertama berakhirnya Kyoto Protocol, "Salah satunya karena Rio+20, alasan lain, karena thn 2012, komitmen Kyoto Protokol sesi pertama akan berakhir (2008-2012)" ujar Maya Susanti, Sekertaris Jendral JMUN 2012, saat disela-sela acara trees planting di Ragunan.
"Sedangkan ngomongin lingkungan di taraf internasional, ga bisa dipisahin sama Kyoto Protocol. Dalam JMUN juga para delegasi diberikan kesempatan untuk memperluas relasi dan wawasan socio-kultural mereka mengingat pesertanya bukan hanya dari indonesia saja," sambung Maya.
[ysa]