"Target yang tidak realistis, kelewat besar. Tidak gampang bisa mendapat 80 persen," kata pengamat politik Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) Bandung, Asep Warlan Yusuf kepada
Rakyat Merdeka Online sesaat tadi (Sabtu, 21/7).
Sukar, kata dia, Jokowi-Ahok bisa memperoleh suara setinggi itu. Selain karena pesaing mereka, Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli punya dukungan yang juga mengakar di Jakarta, juga karena perubahan-perubahan strategi yang dilakukan pasangan incumbent itu.
"Apapun isunya tidak akan bisa mendapat 80 persen. Kalau pun bisa menang, paling besar 60 persen. Tapi menurut saya selisih kemenangannya tipis," katanya.
Asep mengingatkan, sebaiknya tim Jokowi-Ahok tidak memasang target yang kelewat batas. Target 80 persen suara itu justru menunjukkan sikap arogansi mereka.
"Itu terlalu Pede. Bahaya kalau
over confidence, bisa terlena. Ingat,
over confidence itu agak dekat dengan arogan dan malah bisa buat orang tidak simpatik," tandas Asep.
[dem]
BERITA TERKAIT: