Begitu disampaikan Ketua Presidium GMNI, Ketua Presidium GMNI, Twedy Noviady dalam keterangannya (Kamis malam, 19/7).
Dijelaskan dia, Rakornas telah ditutup secara resmi pada tanggal 19 July 2012 sekitar pukul 16.00 WIB. Rakornas melahirkan beberapa gagasan untuk memperkuat konsolidasi organisasi dalam beberapa rekomendasi, diantaranya melakukan judicial review terhadap beberapa undang-undang yang bertentangan dengan UUD 1945.
"Rekomendasi ini sekaligus memantapkan sikap tegas GMNI yang berpihak pada rakyat, sebagai bentuk komitment GMNI terhadap Marhaenisme sebagai azas organisasi," jelas dia.
Ia menambahkan, peserta Rakornas GMNI memberikan apresiasi yang tinggi kepada presidium GMNI sebagai pimpinan nasional yang telah berhasil merumuskan rancangan sistem kaderisasi yang terpadu, sebagai titik strategis menjamin keberlangsungan hidup organisasi dan mengapresiasi kesiapan presidium dalam melakukan pembenahan administrasi organisasi, serta berdirinya sekretariat permanen GMNI di Jalan Johar baru II No 13 Jakarta Pusat.
Adapun terkait pemukulan terhadap Ketua DPC Cianjur, Billy, pada saat Rakornas, kata Twedy, merupakan bentuk kesalahpahaman dari beberapa kader, akibat perilaku yang kurang sopan dari Billy sendiri sebagai peserta Rakornas. Bukan karena sebab lain seperti muncul dalam pemberitaan. Dan dirinya, aku Twedy, sudah secara arif dan bijaksana telah menyelesaikan kesalahpahaman tersebut.
"Saya sangat menyayangkan berita dengan informasi dari ketua DPC GMNI Bandung, Bung Ilham Wiratmaja soal keputusan politik Rakornas GMNI. Itu berita bohong. Rakornas GMNI tidak pernah memutuskan sikap politik menolak sosialisasi Empat Pilar kebangsaan," imbuh Twedy.
"Kami menilai sikap tersebut telah mencemarkan nama baik organisasi dan menodai keputusan politik Rakornas. Presidium akan segera mengambil langkah tegas kepada Ilham sebagai ketua cabang Bandung," tandas dia.
[dem]
BERITA TERKAIT: