Begitu disampaikan Direktur The Indonesian Reform Institute, Syahrul Efendi D dalam keterangan tertulisnya kepada redaksi (Rabu malam, 11/7).
Ditambahkan mantan Ketua Umum PB HMI 2007-2009 itu, kemenangan Jokowi-Ahok adalah simbol kemenangan orang biasa yang berasal dari desa yang hanya mengandalkan kesahajaan dan jejak rekam yang baik melawan hegemoni uang dan mesin kekuasaan yang congkak. Citra orang biasa yang melekat pada Jokowi ternyata telah mampu mengalahkan priayi mapan seperti yang melekat pada citra Foke-Nachrowi.
Dia melihat, kemenangan Jokowi-Ahok melambangkan kemenangan bahwa kekritisan dan rasionalitas rakyat Jakarta masih terjaga. Lebih dari itu, kemenangan itu juga melambangkan optimisme baru dalam perpolitikan nasional.
"Masa depan Indonesia yang bersih, inklusif dan pro rakyat bukan mimpi, tetapi masih ada serta keniscayaan. Kemenangan Jokowi-Basuki memberi sinyal jelas bahwa rakyat secara tegas menginginkan perubahan rezim yang lebih ramah terhadap nasib rakyat kecil. Rakyat sudah muak dengan rezim yang selalu mengandalkan pencitraan tapi penuh menyimpan kebusukan dan kebohongan," tandas dia.
[dem]
BERITA TERKAIT: