Jokowi-Hidayat Ingin Beri Contoh Menjaga Persahabatan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/muhammad-q-rusydan-1'>MUHAMMAD Q RUSYDAN</a>
LAPORAN: MUHAMMAD Q RUSYDAN
  • Rabu, 11 Juli 2012, 13:58 WIB
Jokowi-Hidayat Ingin Beri Contoh Menjaga Persahabatan
hidayat nur wahid/ist
RMOL. Bagi PKS, silaturahmi penting. Hal itu dikatakan calon gubernur dari PKS, Hidayat Nur Wahid, dalam konferensi pers setelah bertemu calon gubernur dari PDIP, Joko Widodo (Jokowi), di markas PKS Warung Buncit, Jakarta Selatan.

"Kita harus memberikan contoh bagaimana menjaga pertemanan, kompetisi bukan berarti tidak bisa bersahabat, karena politik Jakarta menjadi barometer politik Indonesia," kata Hidayat Nur Wahid saat jumpa pers, Rabu (11/7).

Pembicaraan Jokowi dengan Hidayat lebih banyak seputar persoalan komunitas-komunitas pendukung mereka yang tidak bisa mencoblos karena tidak diundang. Ada juga yang tidak terdaftar tapi bisa mencoblos karena membawa KTP.

"Kalau memang jumlah kecurangan ini besar dan berpengaruh, akan kami gugat hingga MK," tegasnya.

"Kami juga bicara tentang saksi yang mendapat intimidasi. Saksi kami yang pakai baju kotak-kotak dan batik tidak boleh masuk TPS. Kami saling bela dan itu sangat baik," tegasnya.

Bahkan ada pula laporan dari saksi wanita dari PKS yang diancam dengan kata-kata sangat tidak pantas dan diancam ditelanjangi jika tidak mau mengganti baju batiknya.

"Itu akan kami tindaklanjuti ke KPUD karena seragam bukan alat peraga," ungkap politisi bersapaan HNW itu.

Dia bersama Jokowi sepakat bersama-sama melaporkan 27 kasus money politic ke Panwaslu. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA