Begitu disampaikan pengamat politik Presiden University, Muhammad AS Hikam, terkait penolakan Nahdlatul Ulama dan Ormas-ormas Islam yang tergabung dalam Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) atas program pembagian kondom kepada para pelajar oleh pemerintah.
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang juga Ketua LPOI, Said Aqil Siradj, mengatakan, program pembagian kondim tidak akan menjadi jalan keluar bagi upaya pengurangan atau pencegahan menyebarnya HIV/AIDS. Tapi justru hanya akan menimbulkan masalah baru, yakni semakin meluasnya seks bebas.
Program itu akan menimbulkan dampak negatif berupa dorongan psikologis, dukungan, dan legitimasi kepada masyarakat, khususnya para remaja yang berniat melakukan perzinaan.
"Kami terus terang 13 ormas sangat kaget dengan kampanye Menkes bagi-bagi kondom," kata Said Aqil dalam siaran persnya, Kamis (28/6).
Menurut Hikam, PBNU dan ormas Islam mestinya memelajari terlebih dahulu kenapa program pencegahan penyakit yang sangat serius itu dilakukan di banyak negara, termasuk di Indonesia. Bukan malah memvonis dengan dalih ecek-ecek, yakni akan melegalkan seks bebas, utamanya di kalangan remaja.
"Kalau cara menyikapi masalah masih seperti itu, tampaknya pimpinan PBNU belum terlepas dari sikap 'curiga dulu, urus belakangan'," tulis Hikam dalam situs jejaring sosial miliknya.
[dem]
BERITA TERKAIT: