Apa saja kebohongan-kebohongan itu?Kebohongan pertama, mengenai
fee Rp 100 miliar dari PT Adhi Karya dan PT Wijaya Karya.
"Tidak ada itu, itu cerita mati, halusinasi," kata Anas.
Kebohongan kedua, Permai Group dikatakan atas nama dirinya, bukan Nazaruddin atau yang lainnya.
"Ah apalagi itu, bohong saja," jelas Anas.
Kebohongan ketiga, adalah soal uang yang dibagi-bagikan pada kongres Partai Demokrat dua tahun lalu, seperti yang dikatakan bekas Ketua DPC Partai Demokrat Boalemo Gorontalo Ismiyati dan bekas Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Minahasa Tenggara, Diana Maringka.
"Itu mengaku-ngaku. Pertanyaan saya, apakah betul dia menerima? Pertanyaannya, uang itu dari mana?" tanya balik Anas.
[dem]
BERITA TERKAIT: