Survei yang dilakukan Tim Terpadu Riset Mandiri (TTRM) di Gunung Padang, Cianjur, Jawa Barat, telah membuktikan bahwa daerah yang selama ini dikenal sebagai situs megalitikum itu jauh lebih luas dari yang disimpulkan sejak 1914. Selain itu, eskavasi yang dilakukan di lereng timur memperlihatkan bahwa susunan dan jenis batu yang digunakan untuk bagungan yang tertimbun itu sama dengan batu yang di lapisan atas.
Ini artinya, dugaan situs ini terbentuk secara alamiah terbantahkan. Demikian disampaikan Staf Khusus Presiden bidang Bantuan Sosial dan Bencana (SKP BSB) Erick Ridzky kepada Rakyat Merdeka Online beberapa saat lalu (Selasa pagi, 26/6).
"Riset ini dilakukan secara hati-hati," ujar Erick.
Dia juga mengatakan, bukan saatnya lagi penelitian mendalam di Gunung Padang itu dibandingkan dan dikontraskan dengan opini dan perbualan semata.
"Kami sangat berharap survei pembanding yang dijanjkan Badan Geologi, Ristek dan lain-lain segera diumumkan ke publik," demikian Erick. [guh]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: