Pemuda Impikan Jakarta tanpa Macet dan Sekolah Gratis

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Jumat, 22 Juni 2012, 09:25 WIB
Pemuda Impikan Jakarta tanpa Macet dan Sekolah Gratis
ilustrasi
rmol news logo Hari Ulang Tahun DKI Jakarta yang ke-485 tahun bagi kebanyakan pemuda Jakarta menjadi momen untuk insrospeksi diri. Masalah Jakarta yang belum terpecahkan, janji-janji Gubernur Fauzi Bowo yang tidak direalisasikan, pengangguran pemuda yang semakin banyak, pengobatan gratis yang hanya slogan, membuat pemuda Jakarta mempertanyakan moment ulang tahun ini.

"Selamat atas bertambahnya Kemacetan. Selamat atas kesemrawutan Jakarta dan
Selamat atas bertambahnya Pengangguran di Jakarta. Sangat disayangkan di HUT DKI 485 masih banyak permasalahan yang mendasar. Tapi itu hanya sebagian kecil dari banyaknya masalah di Ibukota negara kita ini,," ujar ketua Alexsa Bros Dhika Yudistira di Jakarta kemarin, Kamis, (21/6).

Pemuda memimpikan Jakarta tanpa kemacetan, Jakarta dengan Pendidikan gratis dan sekolah gratis. Banyak pemuda menagih janji-janji Gubernur Jakarta
waktu kampanye 5 tahun lalu tak terealisasi dan hanya isapan jempol. Inilah yang membuat pemuda Jakarta mengharapkan figur baru yang lebih baik.

"Pemuda Jakarta memimpikan Jakarta yang rapih tanpa kemacetan. Mengingat momentum Pemilihan Kepala Daerah DKI sebentar lagi, kami berharap Gubernur DKI Jakarta yang baru dapat memimpin Jakarta menjadi Jauh lebih baik," ulasnya.

Walau demikian, Dhika masih berharap pada pemimpin Jakarta yang baru bisa merealisasikan mimpi pemuda Jakarta untuk kehidupan yang baik. Jakarta yang memberikan kehidupan bagi rakyatnya. Pemuda Jakarta berharap pengangguran
mendapatkan pekerjaan. Pemuda masih diharapkan dapat menyumbangkan suaranya bagi Jakarta yang lebih baik.

"Saya berharap pemuda Jakarta bisa memilih, jangan sampe GOLPUT. Kami mengajak Pemuda Jakarta untuk menjadi pemilih Cerdas. Hari ini banyak calon gubernur yang mengutarakan janji-janji tapi saya yakin pemuda Jakarta dapat memilih yang terbaik dan mempunyai target waktu yang tepat dalam visi misinya," jelas Dhika yang memimpin beberapa komunitas di Jakarta.

Dhika berpesan agar janji gubernur Jakarta yang lalu dapat dilihat sebagai peringatan. Janji yang tidak ditepati keluar dari mulut pemimpin yang pamrih jabatan.  "Jakarta butuh pemimpin yang tepat bukan hanya bilang ‘serahkan ahlinya’ tapi ternyata ngga bisa membawa Jakarta lebih baik, kita juga harus jeli melihat pengalaman kepemimpinan sebelumnya," ungkapnya.

Untuk Ulang tahun Jakarta yang ke-485 ini, masih ada harapan bagi pemuda Jakarta melakukan hal-hal positif bagi kemajuan diri dan lingkungan. Aktifitas yang kreatif dan meningkatkan potensi diri pemuda. Dhika berharap pemuda Jakarta melakukan perubahan bagi jakarta dengan pemimpin yang baru.

"Ayo saatnya pemuda Jakarta bersatu di HUT DKI ke-485 untuk melakukan
perubahan Jakarta dengan memilih pemimpin yang tepat dan mendukung kreatifitas anak muda Jakarta," pungkas Dhika. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA