Eks NII: Kelompok Radikal Membajak Makna Jihad untuk Kepentingan Sesat

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Rabu, 20 Juni 2012, 10:51 WIB
Eks NII: Kelompok Radikal Membajak Makna Jihad untuk Kepentingan Sesat
ilustrasi
rmol news logo Beberapa aksi kekerasan yang sempat terjadi mengatasnamakan jihad di negeri ini akibat pemahaman yang salah dan sempit terhadap ajaran agama. Hal ini sangat disayangkan, karena nilai agama sejatinya suci dan luhur.

Demikian dikatakan mantan instruktur Negara Islam Indonesia, Khairul Ghazali, dalam peluncuran novelnya, Kabut Jihad, di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (20/6).

Menurutnya, kelompok fatalis itu telah membajak ajaran agama untuk kepentingan yang salah.

"Mereka merampok, mencuri, dan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan uang dan harta benda lainnya. Hasilnya untuk membiayai aksi jihad mereka," papar Ghazali.

Ghazali, yang kini mendekam di penjaran akibat terlibat tidak langsung dalam perampokan Bank CIMB Niaga Medan, menyebutkan, jihad bertujuan suci. Karena itu tidak boleh dilakukan dengan cara-cara haram.

Menurut penulis buku Mereka Bukan Thoghut terbitan Grafindo Khazanah Ilmu ini, watak asli bangsa Indonesia adalah cinta damai, kemanusiaan dan toleran.

"Aksi segelintir kelompok dengan mengatasnama jihad tapi dilakukan dengan cara kekerasan, itu jelas mencederai nilai-nilai kedamaian dan kemanusiaan. Untuk itu, mereka harus menyadari dan kembali ke jalan yang benar," pungkasnya. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA