"Itu tidak patut dikemukakan oleh presiden. Sama saja itu membuka kedok sendiri, membuka korupsi yang terjadi di rumah tangganya sendiri walaupun posisinya ketiga," kata tokoh oposisi Permadi kepada
Rakyat Merdeka Online sesaat lalu (Sabtu, 16/6).
Terpenting, kata dia, tindakan nyata SBY terhadap praktek korup yang dilakukan oleh partai-partai politik termasuk yang diduga dilakukan kader Partai Demokrat.
"Mau posisinya ke tiga atau ke lima, kenapa tidak ditindak. Dia (SBY) pernah mengatakan akan berada di garis terdepan dalam pemberantasan korupsi, dikerjakan dong, jangan cuma pidato aja," sambung bekas politisi PDI P itu.
Ditambahkan dia, SBY sudah terbukti tidak mampu mengatasi persoalan korupsi. Praktek korupsi malah semakin menggurita saja.
"Berkali-kali mengatakan akan mengatasi korupsi tapi tidak berbuat apa-apa. Sebagai bentuk pertanggungjawaban telah gagal, dia harus mengundurkan diri. Sebelum nanti dia dijebloskan oleh anak buahnya sendiri," tandasnya.
[dem]
BERITA TERKAIT: