Logis, SBY harus Mundur kalau Gagal Jungkalkan Anas

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Jumat, 15 Juni 2012, 10:16 WIB
Logis, SBY harus Mundur kalau Gagal Jungkalkan Anas
anas-sby
rmol news logo Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat SBY bisa saja menggelar pertemuan dengan Ketua DPD Demokrat se-Indonesia dan pendiri serta deklarator Partai Demokrat tanpa melibatkan dan kehadiran Sang Ketua Umum Anas Urbaningrum.

"Kalau misalnya SBY tetap mau menggelar pertemuan tanpa melibatkan Anas, dia bisa melakukannya dengan memakai cara lain," jelas pengamat sosial-politik Adhie M. Massardi saat dihubungi pagi ini (Jumat, 15/6).

Misalnya, ungkap Adhie, SBY menggelar acara piknik, atau meninjau kebun atau peternakan, seperti yang sering dilakukan mantan Presiden Soeharto di Tapos, Depok, Jawa Barat dulu.

"Jadi forumnya sangat informal, meskipun materi yang akan disampaikan di forum itu penting dan formal. Jadi soal kemasan. Dalam organisasi, hal ini penting," sambung Adhie.

Tapi kalau situasi genting menyangkut organisasi, dan harus digelar secara mendesak, SBY bisa melakukan secara organisasi juga. Yaitu, bisa lewat cara merekayasa Kongres Luar Biasa, yang penting sesuai AD/ART.

"Kalau dengan cara itu tidak berhasil (menyingkirkan Anas) ya dia (SBY) dong yang mundur. Cara-cara main belakang begitu sangat tidak etis dan kotor, apalagi kalau gagal," demikian Adhie.

Soal agenda penjungkalan Anas Urbaningrum ini sudah dibantah oleh Ketua Forum Pendiri dan Deklarator Partai Demokrat (FKPD-PD) Vence Rumangkang. Justru menurutnya, pertemuan itu digelar untuk memperkuat posisi DPP, yang digawangi Anas, secara formal. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA