Gerakan Masuk Desa Ala NaSdem Pulihkan Kepercayaan Masyarakat Terhadap Parpol

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ade-mulyana-1'>ADE MULYANA</a>
LAPORAN: ADE MULYANA
  • Senin, 04 Juni 2012, 19:56 WIB
Gerakan Masuk Desa Ala NaSdem Pulihkan Kepercayaan Masyarakat Terhadap Parpol
RMOL. Gerakan "masuk desa" dengan berbagai aksi kewargaan yang dipelopori Partai NaSdem dinilai sangat tepat. Gerakan tersebut bisa memulihkan kembali citra dan kepercayaan masyarakat terhadap partai politik yang belakangan terus anjlok.

"Menurunnya animo masyarakat terhadap institusi politik dan merosotnya trust terhadap parpol adalah karena kinerja parpol yang tidak fokus pada fungsi-fungsi dasarnya, diantaranya mengakomodasi kepentingan-kepentingan masyarakat. Aksi kewargaan yang konkrit tentu bisa memperbaiki citra tersebut," ujar pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI), Boni Hargens, kepada Rakyat Merdeka Online sesaat lalu (Senin, 4/6).

Dikatakan dia, agenda-agenda partai masuk ke desa-desa, memberikan  pelayanan sosial gratis seperti doktor gratis atau memberikan penyuluhan, tentu agak rumit dilakukan oleh partai lama karena kepercayaan publik terhadap mereka menurun. Sementara partai baru seperti Partai NaSdem, masih katanya, punya kontigensi untuk melakukan itu dan mendapat dukungan real dari pemilih.

"Kalau  secara terus-menerus melakukan aksi kewargaan seperti itu, maka akan melekat dalam psikologi kolektif masyarakat rural sehingga lama-lama ia mengendap menjadi penerimaan ideologis," imbuhnya.

Diingatkan dia, proses pembangunan partai ideologis yang kuat dan umumnya berumur panjang dilakukan dengan kerja yang nyata dan terus-menerus. Konsistensi kelompok buruh di Inggris misalnya, telah menjadikan partai Partai Buruh sebagai partai kuat dan bahkan membuat media mereka, The Guardian, menjadi koran terdepan di Inggris.

Di Jerman, meningkatnya suara partai Hijau (Grüne Partei) secara sangat tajam, lebih dari tiga kali lipat sejak 2011, juga karena agenda mereka yang konkrit dalam isu lingkungan. Misalnya, aksi anti-nuklir, kampanye antipenerbangan malam karena mengganggu anak-anak yang sedang beristirahat, jalur kendaraan 30 km/jam di dekat rumah sakit, pemukiman, dan sekolah agar tidak menimbulkan kegaduhan atau mencelakakan pejalan kaki.  

"Parpol harus menjalankan agenda seperti itu dengan tetap fokus pada civic mission-nya, bukan pada target politik yang temporal," imbuh dia.[dem]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA