"Tahun 2014 kita harus mencapai di atas 5 ribu dolar, dan tahun 2025 bisa menjadi sekitar 16 ribu dolar perkapitanya. Kemiskinan nanti kita susutkan 4 persen, jadi dengan 280 juta penduduk, Indonesia akan menjadi kekuatan ekonomi ke 12 di dunia," kata Hatta di sela-sela Munas Persatuan Rakyat Desa (Parade) Nusantara di Desa Wisata, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta sesaat lalu (Rabu, 30/5).
"Ini bukan ngarang atau mimpi. Insya Allah bisa (tercapai)," sambung Hatta.
Dikatakan ketua umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu, untuk mencapai target tersebut maka yang diperlukan tidak cukup hanya dengan mengandalkan pemanfaatan Sumber Daya Alam (SDA) saja, tapi juga perlu menggerakkan Sumber Daya Manusia (SDM). Program MP3EI, kata Hatta, menegaskan hal itu.
"Jangan pernah hanya mengandalkan SDM, karen itu akan mengelabuhi kita. Ada kutukan kalau hanya mengandalkan SDA, sekalipun punya SDM itu tidak akan maju-maju, tapi dengan SDM bisa maju. Contohnya Jepang dan Korea, tidak punya apa-apa tapi maju," ujar Hatta.
Hatta pun meminta para kepala desa ikut berperan dalam mensukseskan program masterplain yang digagasnya. Apalagi kalau Undang-undang Desa disahkan oleh DPR nanti, posisi kepala desa menjadi jelas, dimana mereka bisa berinovasi tentang macam-macam pembangunan.
Apa sasaaran dalam masterplain cukup biayanya? Dijelaskan Hatta hal itu tidak masalah. Sejak MP3I pertama kali digulirkan 23 Mei 2011, pada Desember 2011 saja para investor sudah menginvestasikan modalnya sebesar Rp 490 triliun. Investasi ini digunakan untuk membangun infrastruktur, industrialisasi dan lain-lainnya.
"Program ini (MP3EI) harus dipahami tidak berhenti di kabupaten saja, tapi harus menyentuh langsung ke desa-desa," tandas Hatta.
[mar]
BERITA TERKAIT: